MengutipPendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi (2002) karya Endang Zaelani Sukaya, secara etimologis asal kata wawasan nusantara adalah wawasan dan nusantara. Istilah wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan. Istilah wawasan berarti cara pandang dan cara melihat atau cara tinjau. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional." Dengankata lain, Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan Wawasan Nusantara selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Fast Money. ArticlePDF AvailableAbstractTantangan dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di zaman sekarang ini setidaknya harus dapat dihadapi dengan pemahaman mengenai wawasan nusantara yang memadai sehingga rasa nasionalisme dapat terwujud dengan baik. Pemahaman mengenai wawasan nusantara menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membangun rasa dan sikap nasionalisme warga negara Indonesia sebagai dasar untuk menjaga persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI. Tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana wawasan nusantara sebagai upaya membangun rasa dan sikap nasionalisme warga negara. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yang mengulas dan membahas artikel-artikel penelitian sebelumnya mengenai bagaimana wawasan nusantara diperlukan sebagai upaya untuk membangun rasa dan sikap nasionalisme setiap warga negara. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa pemahaman wawasan nusantara mempunyai peran yang strategis dalam membangkitkan jiwa nasionalisme terhadap warga negara di tengah-tengah era globalisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 59 JGC X 2 2021 JURNAL GLOBAL CITIZEN JURNAL ILMIAH KAJIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Diterima 14-07-2021, Disetujui 23-09-2021, Dipublikasikan 1-12-2021 WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN RASA DAN SIKAP NASIONALISME WARGA NEGARA SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Lilis Dewi Ratih, Fatma Ulfatun Najicha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Email Lilisdewiratih123 Fatmanajicha_law ABSTRAK Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di zaman sekarang ini setidaknya harus dapat dihadapi dengan pemahaman mengenai wawasan nusantara yang memadai sehingga rasa nasionalisme dapat terwujud dengan baik. Pemahaman mengenai wawasan nusantara menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membangun rasa dan sikap nasionalisme warga negara Indonesia sebagai dasar untuk menjaga persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI. Tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana wawasan nusantara sebagai upaya membangun rasa dan sikap nasionalisme warga negara. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yang mengulas dan membahas artikel-artikel penelitian sebelumnya mengenai bagaimana wawasan nusantara diperlukan sebagai upaya untuk membangun rasa dan sikap nasionalisme setiap warga negara. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa pemahaman wawasan nusantara mempunyai peran yang strategis dalam membangkitkan jiwa nasionalisme terhadap warga negara di tengah-tengah era globalisasi. Kata kunci wawasan kebangsaan, nasionalisme, warga negara ABSTRACT The challeges and threats faced by the Indonesian nation in this day and age must at least be faced with an adequate understanding of the archipelago so that a sense of nationalism can be realized properly. Understanding the archipelag insight is one of the efforts that can be done to build a sense and attitude of nationalism of Indonesian citizens as the basis for maintaining Indonesian unity and the integrity of the Unitary Republic of Indonesia. The purpose of writing this article is to find out how the insight of the archipelago as an effort to build a sense and attitude of citizens nationalis. This research is a literature study that reviews and discusses previous research articles on how insight into the archipelago is needed as an effort to build a sense and attitude of nationalism for every citizen. Based on the results of the discussion, it shows that understanding the archipelago has a strategis role in awakening the spirit of nationalism to citizens in the midst of the era of globalization. Keywords Archipelago insight, nationalism, citizen 60 PENDAHULUAN Di era dewasa ini yang sangat erat kaitannya dengan globalisasi dan juga banyak perubahan yang sangat dinamis di berbagai bidang kehidupan, bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai persoalan dan tantangan yang hadir baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Permasalahan yang ada secara internal diantaranya adalah semakin memudarnya pilar-pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berhubungan dengan turunnya komitmen terhadap Xnilai-nilai dasar kehidupan dan norma-norma yang sudah lalu dijadikan sebagai pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Rendahnya komitmen tersebut salah satunya dapat terlihat dari semakin lemahnya XkewibawaanXhukum akibat rendahnya moralitas paraxpenegak hukum, meningkatnya angka kemiskinan, meningkatnya kriminalitas, meningkatnya potensi disintegrasi bangsa karena ikatan primodialismex etnis dan xkeagamaan yang menguat hingga degradasiXmoral dan karakterXdi kalangan anakxbangsa Abdulgani, 1995 yang semakin mengancamXkeutuhan dan kedaulatan NegaraxKesatuanxRepublikxIndonesia Tantangan dan ancaman yang datang dari bangsa luar pun tidak kalah dengan tantangan dan ancaman yang berasal dari bangsa sendiri, terutama dengan adanya tantangan globalisasi yang dapat menyebabkan semakin meluasnya sistem demokrasixliberal yang terjadi pada berbagaix sendi kehidupanxbaik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, dan juga keamanan dan pertahanan yang dapat menghadirkan krisisXmulti-dimensional. Hampir seluruh ancaman danXtantangan telah menyebabkan ketegangan dan tarik menarik xkekuatan antara nilai-nilaixkearifan lokal denganXnilai-nilai Berdasarkan kenyataan yang terjadi seperti yang dinyatakan di atas, hal itu menjadiXXdasar pemikiran dari para akademisi untuk mengajakXrevitalisasi membangun karakter kebangsaan melalui suatu wadah pendidikan sebagai bagian dari upaya membina dan mengembangkan nilai-nilaixkebangsaan danxkarakter kebangsaan Puskur, 2010 Suyatno, 2009. Pada lingkupppendidikan tingkatXtinggi, telah ditetapkan UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yangXsecara langsung menyebutkanXbahwaXkurikulum nasional setiap perguruan tinggi mewajibkan agar memuat mata kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, Agama dan Bahasa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan saat ini menjadi sangat penting di tengah kondisi kehidupan bangsa Indonesia tanpa bermaksud mengacuhkan urgensi tiga mata kuliahXwajib lainnya. Untuk dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman sekarang ini, perlu adanya pengembangan lebih lanjut mengenaiXsubstansiXkajian yang dapat memungkinkanx pelaksanaan perkuliahan PendidikanxKewarganegaran di perguruan tinggi berjalanXefektif dan sesuai dengan tujuan dan fungsinya sebagai sarana pembinaanXmahasiswaXsebagai generasi penerus bangsa yang sadar dan peduli denganMkeutuhan dan keberlangsungan kehidupan bangsaXdanXnegara Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan ini, Kementerian PendidikanMdan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2013, dalam substansi materi Pendidikan Kewarganegaraan tetap mengadakan materi WawasanXnusantaraXsebagai salah satu topik yang diharapkan dapat memperkokoh kesadaran mahasiswa akan pentingnya persatuan IndonesiaxdanxkeutuhanxNKRI. Pemahaman mengenaiXwawasan nusantaraxmenjadixsalahxsatu upaya yang bisaxdilakukanxuntuk membangun rasa dan sikapXnasionalisme di kalangsaXbangsa IndonesiaXsebagaiXdasarXuntuk menjaga persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI. Pemahaman wawasan nusantara dapat diberikan kepadaXwargaXnegara melalui berbagaixcara, salah satunya adalah melalui pendidikan. melalui pendidikan, pemahaman tentang wawasan nusantara dan sikap nasionalisme berusaha diwujudkan dan diimplementasikan. Upaya tersebut dimanifestasikan ke dalam tujuan pendidikan nasional. Hal ini terbukti dengan tujuanxpendidikan yang juga harus dilandasi denganxxjiwaxxPancasilaxxdan Undang-Undang Dasar yang 61 termuatXdixdalamUndang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 2 yang berbunyi “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan siap terhadap tuntutan perubahan aman”. Selain itu, wawasan nusantara sebagai konsepsi juga dirumuskan sebagai salahX satu upaya dalam rangka menumbuhkan dan membentuk karakter kebangsaan generasi muda. Setiawan & Setiawan 2014 memaknai karakter sebagai caraxberpikir dan berperilaku yang unik tiapXindividu untuk hidup berkerja sama, baikx dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat mengambil keputusan dan siap bertanggungjawab setiapxxakibat dari keputusan yang diambilnya. Melalui pendidikan formal, mahasiswa telah mengenalx Indonesia dengan konsepsi wawasan nusantaranya. Akan tetapi yang lebih penting dalam hal ini adalah bagaimana nilai-nilai nasionalisme dan semangat kebangsaan yang terkandung dalam konsepsi tersebut dapat menginternalisasi ke dalam jiwa setiap warga negara dan mengimplementasikan ke kehidupannya dalam jiwa dideskripsikan sebagaixsesuatu yang berharga menjadi landasan dalam menentukan perbuatanxbaik-buruk, benar-salah atau yang sering disebutXdengan moral Kirschenbaum, 1995. Terlebih pada eraXdewasaxini, wawasan nusantara sangat diperlukan dalam rangka menghadapi ancaman dan tantangan sebagai pengaruh dari adanya modernisasi dan globalisasi yang tidakXhanya memberikan pengaruh positif, tetapi juga memberi pengaruh yang negatif seperti individualisme, hedonisme, konsumerisme dan westernisasi yang dapat menyebabkan degradasi moral dan mengikis rasa nasionalisme. METODE Penelitiansinismerupakan penelitian studixxliteratur yang mengulas dan membahas artikel-artikel penelitian sebelumnya mengenai bagaimana Wawasan nusantara dapat membangun dan memperkokoh rasa nasionalisme warga negara. Artikel ini akan lebih berpusat untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian yang terdahulu terkait dengan upaya membangun rasa dan sikap nasionalisme setiap warga negara melalui pembelajaran Wawasan nusantara untuk mewujudkan warga negara yang mencintai tanah airnya dan nilai-nilai dan budaya yang ada di tanah air atau bangsa serta dengan sukarela menjaga persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan dokumentasi seperti berupa buku-buku atauxe-book dan artikel-artikelxyangxrelevan. HASIL Wawasan nusantara merupakan sudutxpandangxsuatuxbangsa mengenai diri danxlingkungannya yang dijabarkan dari dasarxfalsafah danxsejarah bangsa itu sesuaixxdengan kondisi keberadaanxdan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuanxatauxcita-citaxnasionalnya. Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN menyatakan bahwa WawasanxxNusantaraXmerupakan wawasanXnasionalXyangXbersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah caraXpandang dan sikapxbangsa Indonesia tentang dirixdan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsaxsertaXkesatuanXwilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuansbangsa. Menurut M. Panggabean 1979 349xWawasanxNusantara adalah doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi, teknologi dan kemungkinanxstrategikxyangxtersedia Dapat 62 dikatakan pulaXbahwaXWawasan Nusantara merupakan geopolitik Indonesia. Secara intern nilai yangXterkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan ke dalam lima aspek diantaranya yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa,xXkesatuan ekonomi, kesatuansbudaya, dan kesatuan pertahanan. Dengan kelima aspek yang telah terintegrasi tersebut nantinya diharapkan secara bersama-sama dapat memberikan dan memperjelas pemahaman mengenai wawasan nusantara lebih lanjut lagi dengan melihat semua aspek tersebut sehingga memperkokoh rasa persatuan dan rasa cinta tanah air. Sementara secara ekstern nilai integrasi diupayakan dengan turut serta mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Indonesia adalah bangsa dengan masyarakat yang multikultural dan majemuk. Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang hidup dalam suatu tempat denganxberbagaiikebudayaaniyang berbeda. Masyarakat multikultural biasanya menganut paham multikulturalisme, yaitu anggapan bahwa setiap budaya memiliki kedudukan yang sama derajatnya dan kelebihannya tersendiri tanpa menganggap rendah selain budayanya sendiri. Bangsa IndonesiaIdalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu mengutamakan persatuan danXkesatuan. Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuanx dalam kebhinekaan tersebut merupakan caraipandangibangsa Indonesia tentang identitas diri dan lingkungannya yang dikenal dengan istilahXWawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan dinamakan Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara yang merupakan pedoman jiwa nasionalisme ini memiliki dua tujuanxutama, yaituxtujuan nasional dan tujuan ke dalam. Berdasarkan Pembukaan Iuud 1945, wawasan nusantara memiliki tujuaninasional untukimelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahxxIndonesia. Dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sementara tujuan ke dalam memiliki tujuan untuk mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial. Indonesia menjunjung tinggi kepentingan masyarakat, kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat seluruh manusiaidiidunia. Adapun faktorxyang memengaruhi wawasan nusantara diantaranya adalah faktor wilayah yang meliputi asas kepulauan, kepulauan Indonesia, konsep tentang wilayah lautan dan karakteristik wilayah nusantara. FaktorXyangXkedua adalah faktor geologi danXgeostrategi. Geopolitik menjelaskan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Sedangkan ,geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu bagaimanaxmencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan politik. Kemudian, faktor ketiga yang memengaruhi wawasan nusantara adalah faktor perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya. Filsuf Prancis,Xernest Renan, memberi pernyataan bahwa nasionalisme adalah suatu kesadaran untukXbersatu tanpa adanya dorongan atau paksaan yang dituntut oleh obsesi untuk mewujudkan kepentingan yangxluhur, yang pada akhirnya menciptakanxsebuahXidentitas nasionnal atau identitas sebuah bangsa. John Stuart Millxxdalam Hosbawn, 1992 seorang ahli tata negara, merumuskan bangsa sebagai keinginan dari anggota anggotaxnasionalitasXuntuk berada di bawah pemerintahan yang sama dan pemerintahan yangXXdidirikanxxitu hendaklah berasal dari mereka sendiri atau sebagian dari mereka secara eksklusif. Dalam KamusXBesar Bahasa IndonesiaDepdikbud,1997, Nasionalisme didefinisikan sebagai kesadaranx keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual secara bersama-sama untuk mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan. 63 BerbagaiXpengertian nasionalisme yang diungkapkan oleh para-ahli yang pada intinya mengarah pada suatu konsep mengenai jatiXdiri kebangsaan yang memiliki fungsi dalam penetapan identitas individu di antara seluruh masyarakat dunia. Nasionalisme Indonesia menggambarkan ikatanxxbudaya yang menyatukan dan mengikat rakyat Indonesia yang majemuk menjadi satu0bangsa0dalam ikatan-negara-bangsa. Jiwa nasionalisme akan tumbuh danxberkembang di suatu lingkungan masyarakat itu berada terlebih jika ada ancaman yang dianggap dapat menganggu dan mengancamXdirinya. Jiwaxnasionalisme ini mulai hadir saat manusia hidup secara bersama-sama yang mendiami suatuxdaerah dan wilayahxtertentu dan hidup secara tidak nomaden. Kemudian ketika ada ancaman yang berasal dari luar yang dirasa membahayakan mereka lalu mulai tumbuhlah semangat nasionalisme itu yang dilakukan untuk mempertahankan diri dari segala ancaman marabahaya. Untuk menjunjung tinggi jiwa nasionalisme Indonesia, wawasan nusantara dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara dengan menjadikan Panacasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal itu dapat dicerminkan seperti dengan nilai religius, kekeluargaan atau kekerabatan, bersikap saling menghargai dan saling toleransi dengan semua orang tanpa pandang bulu. Di samping itu, wawasan nusantara juga dapat diimplementasikan dengan membela bangsa Indonesia, mengenalkan dan membawa citra yang baik bangsa Indonesia ke dunia luar, dan selalu mementingkan kepentingan umum terlebih dahulu di atas kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Wawasan nusantara memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi, dan dorongan dalam menentukan segala keputusan, kebijaksanaan, tindakan dan perbuatan bagi para penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Wawasan nusantara memiliki tujuan untuk dapat mewujudkan jiwa nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalamxxmenentukan kemajuan suatu bangsa karena melalui pendidikan dapat membuat masyarakat atau warga negara menjadi berpikir lebih maju dan kritis, bermoral, dan mampu untuk berkompetisi dengan negara lain Najicha, 2017. Pada hakikatnya wawasanxxnusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara pandangXyangXselalu utuh dan bersifat menyeluruh dalamxlingkupinusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut mengimpilkasikan bahwa setiap warga negaraXXharusXXberpikir,Xbersikap, dan bertindakisecara utuh dan menyeluruhidemi kepentinganibangsa dan negara. KESIMPULAN WawasanXXnusantara merupakan sudut pandang suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya yang dijabarkanXdari dasarxfalsafah dan sejarahibangsa itu sesuai denganXkondisi keberadaan danXkondisi geografixnegaranyaiuntuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Faktor-faktor yang memengaruhi memudarnya pemahaman wawasan nusantara dan rasa nasionalisme adalahidisebabkan baik faktor internal maupun faktor eksternal dimana nasionalisme ini menurunxkarena adanya beberapa faktor yang menghambat untuk mewujudkan nasionalisme diantaranya karena penyelenggara negara dan masyarakat kurang memahami apa itu konsep kedaulatan negara kita sebagai negaraX kepulauan, adanya budaya egosentrisme, etnonasionalisme, dan pemahaman konsep untuk mengimpelementasikan otonomixxdaerah yang sempit yang memunculkanXsikap etnosentrisme pada masyarakat lokal. Penerapan ke masyarakat mengenai wawasan nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat dilakukan baik melaluiXpendidikan formal maupun pendidikan nonformal dengan mengenalkan 64 keberadaan negara kita sebagai Negara Kepulauan yang berdaulat sehingga kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia dapat menghadapi ancamanXdanxtantangan yangxdatang baik dari dalam maupun dari luar. DAFTAR PUSTAKA Abdulgani, R. 1995. Pemantapan Jiwa Nasionalisme dan Abad ke XXI Menghadapi Era Globalisasi, termuat dalam Siswono Yudohusodo, dkk., Nasionalisme dalam Era Globalisasi. Yayasan Widya Patria. Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kirschenbaum. 1995. 100 Ways to Enhance Values and Morality in Schools and Youth Settings. Allys & Bacon. Lukum, R. 2005. Upaya Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara Sebagai Sarana dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme Bagi Warga Negara Indonesia. Repository Universitas Negeri Gorontalo. Puskur. 2010. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. PUSKUR. Setiawan, D., & Setiawan, F. 2014. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Kewarganegaraa Larispa ed.. Suyatno. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. Depdiknas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2013. Substansi Materi Pendidikan Kewarganegaraan. Kementerian P dan K Dirjen Dikti. Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998. Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 2. UU RI No. 12 Tahun 2012. 2012. UU RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Najicha, F. U. 2017. Aku Generasi Unggul Masa Depan, Generasi Muda Harapan Bangsa. diakses 13 Juni 2021. ... Wawasan nusantara merupakan sudut pandang suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan kondisi keberadaan dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya Ratih & Najicha, 2021. Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN menyatakan bahwa Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan bangsa. ...... Wawasan nusantara memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi, dan dorongan dalam menentukan segala keputusan, kebijaksanaan, tindakan dan perbuatan bagi para penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Wawasan nusantara memiliki tujuan untuk dapat mewujudkan jiwa nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi atau golongan tertentu Ratih & Najicha, 2021. Untuk menjunjung tinggi jiwa nasionalisme Indonesia, wawasan nusantara dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara dengan menjadikan Panacasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ...... Hal itu dapat dicerminkan seperti dengan nilai religius, kekeluargaan atau kekerabatan, bersikap saling menghargai dan saling toleransi dengan semua orang tanpa pandang bulu. Di samping itu, wawasan nusantara juga dapat diimplementasikan dengan membela bangsa Indonesia, mengenalkan dan membawa citra yang baik bangsa Indonesia ke dunia luar, dan selalu mementingkan kepentingan umum terlebih dahulu di atas kepentingan pribadi atau golongan tertentu Ratih & Najicha, 2021. ...... Kecenderungan kehidupan masyarakat yang mengarah ke hal negatif seperti degradasi moral merupakan salah satu dampak dari globalisasi Wibowo, Kesya Afgrinadika Najicha, 2022. Pendapat lain juga mengatakan bahwa Tantangan dan ancaman yang datang dari bangsa luar pun tidak kalah dengan tantangan dan ancaman yang berasal dari bangsa sendiri, terutama dengan adanya tantangan globalisasi yang dapat menyebabkan semakin meluasnya sistem demokrasixliberal yang terjadi pada berbagaix sendi kehidupanxbaik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, dan juga keamanan dan pertahanan yang dapat menghadirkan krisis multi-dimensional Ratih & Najicha, 2021. Peran dari Pendidikan Kewarganegaraan atau dalam menghadapi era yang sudah-sudah menunjukan seberapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. ...Di era perkembangan zaman yang tidak terkendali berbagai persoalan bermuncul dari berbagai segi kehidupan. Tak terkecuali pada bidang persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan adanya hal tersebut berbagai upaya harus dilakukan guna meningkatkan relevansi Pancasila sebagai landasan wawasan kebangsaan dan juga jati diri bangsa Indonesia yang harus terimplementasi dalam berbagai hal khususnya dalam bidang persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut dikarenakan Pancasila telah disepakati sebagai sumber dari segala sumber hukum yang pada akhirnya akan menciptakan asumsi bahwa Pancasila merupakan hukum yang sempurna yang dapat mencakup berbagai aspek Pratama & Najicha, 2022. Dalam kaitannya dengan kemajuan perkembangan zaman, keberadaan Pancasila sangat erat kaitannya dengan globalisasai karena dua hal tersebut merupakan hal yang saling berkesinambungan. Semakin berkembangnya zaman, tatanan hidup dunia mengalami perubahan yang secara langsung juga mempengaruhi tatanan hidup suatu negara. Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan masyarakat. Kecenderungan kehidupan masyarakat yang mengarah ke hal negatif seperti degradasi moral merupakan salah satu dampak dari globalisasi Wibowo, Kesya Afgrinadika Najicha, 2022. Pendapat lain juga mengatakan bahwa Tantangan dan ancaman yang datang dari bangsa luar pun tidak kalah dengan tantangan dan ancaman yang berasal dari bangsa sendiri, terutama dengan adanya tantangan globalisasi yang dapat menyebabkan semakin meluasnya sistem demokrasixliberal yang terjadi pada berbagaix sendi kehidupanxbaik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, dan juga keamanan dan pertahanan yang dapat menghadirkan krisis multi-dimensional Ratih & Najicha, 2021. Peran dari Pendidikan Kewarganegaraan atau dalam menghadapi era yang sudah-sudah menunjukan seberapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Banyak penelitian terdahulu yang mengkaji tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Kirani & Najicha, 2022. Keberadaan Pancasila telah menjadi norma dasar yang secara tidak langsung juga telah mendasari berbagai norma positif yang ada di Indonesia. Norma sebagai bagian dari nilai-nilai Pancasila pada dasarnya merupakan kebudayaan yang terbentuk dari adanya interaksi antara manusia pada kelompok tertentu yang pada akhirnya akan... Kecenderungan kehidupan masyarakat yang mengarah ke hal negatif seperti degradasi moral merupakan salah satu dampak dari globalisasi Wibowo, Kesya Afgrinadika Najicha, 2022. Pendapat lain juga mengatakan bahwa Tantangan dan ancaman yang datang dari bangsa luar pun tidak kalah dengan tantangan dan ancaman yang berasal dari bangsa sendiri, terutama dengan adanya tantangan globalisasi yang dapat menyebabkan semakin meluasnya sistem demokrasixliberal yang terjadi pada berbagaix sendi kehidupanxbaik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, dan juga keamanan dan pertahanan yang dapat menghadirkan krisis multi-dimensional Ratih & Najicha, 2021. Peran dari Pendidikan Kewarganegaraan atau dalam menghadapi era yang sudah-sudah menunjukan seberapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. ...... Pancasila juga memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Indonesia Zulfa & Najicha, 2022. Sebagai nilai-nilai kehidupan, Pancasila mengajarkan kepada masyarakat untuk hidup harmonis, saling menghargai, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan Ratih & Najicha, 2021. Selain itu, Pancasila juga memiliki peran dalam hubungan antarmanusia Sari & Najicha, 2022. ...Menjaga nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam hal menaati rambu larangan, sangat penting untuk mempertahankan masyarakat yang harmonis dan damai di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Menaati rambu larangan juga menjadi bagian penting dalam menjaga nilai-nilai Pancasila karena melalui rambu larangan, seseorang belajar menghormati hak dan kewajiban orang lain, serta menghargai keselamatan dan keamanan bersama.... Wawasan Nusantara Ratih & Najicha, 2021, dan peran wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa, yaitu a. Tanggung jawab Untuk mengembangkan rasa tanggung jawab atau penggunaan lingkungan. Peran ini terkait dengan hubungan yang erat dan saling ketergantungan antara negara dan ruang kehidupannya. ...Silfhani Elisabet ManurungAbednego PurbaAlfrendo NainggolanSri YunitaThis study seeks to find out how efforts can be made to increase social studies students' understanding and insight about the importance of the archipelago. Students must play a role in supporting the insight of the archipelago and preserving the richness of Indonesian culture in order to realize the ideals of the Indonesian nation. Research is carried out by seeking sources and going directly to the location for a question and answer session through mutual commitment and agreement. The method used in this research is descriptive method and qualitative case. This is where we interviewed directly by asking a number of questions about our group's material. An understanding of the prospects for Indonesian students is of course very important for the life of the nation and state and for the realization of the ideals of the Indonesian nation. Nadira Salim BadriUlfatun FatmaNajichaPancasila memiliki 5 prinsip serta 5 kualitas yang unggul. Prinsip dan kualitas inilah yang dijadikan pedoman hidup berbangsa serta bernegara Indonesia 1. Pancasila, dasar filosofis bangsa Indonesia, mencakup lima prinsip dasar dan lima kualitas luar biasa. Prinsip dan kualitas tersebut menjadi kompas moral dan cahaya penuntun bagi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa yang sejahtera dan harmonis. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya Pancasila sebagai prinsip panduan dan kualitas yang membentuk kehidupan individu dan bangsa secara keseluruhan. Pancasila berakar pada lima prinsip penting yang membentuk landasan masyarakat Indonesia. Beberapa diantaranya adalah prinsip religius, kesetaraan, rasa hormat untuk setiap individu, solidaritas dan Proses pengambilan keputusan melalui musyawarah. Selain prinsip-prinsip tersebut, Pancasila mewujudkan lima kualitas yang sangat dihargai dan didorong dalam masyarakat Indonesia. Kualitas-kualitas ini adalah nasionalisme, kemanusiaan, keragaman, demokrasi, dan kesejahteraan. Indonesia adalah bangsa dengan masyarakat yang multikultural dan majemuk 2. Oleh karena itu, Pancasila memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan pribadi bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Dalam masyarakat Indonesia, terdapat beragam suku, agama, bahasa, dan budaya yang hidup berdampingan. Keberagaman ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia dan memberikan kontribusi penting dalam pembentukan identitas nasional. Dalam konteks ini, Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan pribadi bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Salah satu kekuatan Pancasila adalah dalam mengakomodasi keberagaman masyarakat Indonesia. Melalui sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Pancasila mengakui keberagaman agama yang ada di Indonesia dan menegaskan bahwa setiap warga negara bebas memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan beragama dan menghormati hak asasi manusia. Selain itu, sila Persatuan Indonesia juga memiliki peran penting dalam mewujudkan pribadi bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Sila ini menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks masyarakat yang multikultural dan majemuk, persatuan menjadi kunci dalam menghadapi perbedaan dan membangun harmoni antar-etnis, agama, dan DinawatiMuhamad Taufik HidayatThis study analyzed the obstacles, strategies, and results of flag ceremony activities in Indonesian elementary schools. The method used in this study was a systematic literature review. The information used contained an attitude of nationalism. The literature review process was conducted by searching for relevant articles, evaluating them using data extraction, and then comparing the literature results. The database used was Google Scholar. The results of this study indicated that 1 the obstacles in cultivating nationalism are the lack of discipline, order, and mutual respect among people; 2 the strategies used in cultivating nationalism include reminding, guiding, and explaining, as well as involving teachers and students in instilling nationalism; 3 the result of cultivating nationalism in flag ceremony activities is the formation of individuals who are moral and ethical and understand the importance of the activities. The implications of this study were first, teachers must be able to provide understanding and examples related to instilling nationalism; second, students can make habituation through good behaviour to be applied in daily life. This study revealed the inculcation of nationalism in Indonesian elementary schools OlehNadira Nadira Salim BadriTulisan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap betapa pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, dan bagaimana cara mengimplementasikan Pancasila dalam berkehidupan sehari-hari. Banyak peran dari Pancasila dalam membangun indentitas bangsa Indonesia. Membangun sumber daya manusia yang berkepribadian Pancasila melalui implementasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Nilai luhur yang perlu dilestarikan demi menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia agar selalu hidup dalam keadaan damai dan tentram. Sebagai tunas bangsa kita perlu untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila agar terus ada didalam kehidupan sehari-hari. Implementasi dari nilai Pancasila merupakan upaya untuk membuat Indonesia tetap menjadi satu kesatuan yang bulat agar tidak mudah terserang dari ancaman-acaman luar yang tidak terduga. Jurnal ini berisi tentang implementasi nilai Pancasila dari lingkup yang kecil hingga lingkup yang besar memiliki pengaruh yang kuat dalam pembentukan karakter masyarakat Indonesia. Jurnal ini ditulis dengan metode kualitatif dengan mengumpulkan sumber fakta dari beberapa literatur dan dokumen yang terkait dengan pembahasan dalam jurnal ini. Kata kunci Nilai, implementasi, PancasilaWaal Mukhayun MukriWaspiah WaspiahThe Archipelagic Insight is one of the important things, not only in strengthening the national character but also in positioning various problems in the eyes of nationalism and Indonesianness. This study aims to analyze the role of archipelago insight in solving various national cultural conflicts. The method used in this study is a literature study, in which the author examines various theories and research results related to the archipelago's insight as a means of solving problems of national cultural conflict. This study finds and emphasizes that with the diversity of ethnicity, race, religion, belief and culture in Indonesia, various potential conflicts always arise. The heterogeneous character of the Indonesian nation becomes a conflict related to culture which is very likely to occur. In addition, in this study, the archipelago insight is considered capable of resolving various potential conflicts, including cultural conflicts, whether through the Pancasila philosophy approach, regional, socio-cultural, or historical Jiwa Nasionalisme dan Abad ke XXI Menghadapi Era Globalisasi, termuat dalam Siswono Yudohusodo, dkk., Nasionalisme dalam Era GlobalisasiR AbdulganiAbdulgani, R. 1995. Pemantapan Jiwa Nasionalisme dan Abad ke XXI Menghadapi Era Globalisasi, termuat dalam Siswono Yudohusodo, dkk., Nasionalisme dalam Era Globalisasi. Yayasan Widya Besar Bahasa IndonesiaDepdikbudDepdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Ways to Enhance Values and Morality in Schools and Youth SettingsKirschenbaumKirschenbaum. 1995. 100 Ways to Enhance Values and Morality in Schools and Youth Settings. Allys & Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara Sebagai Sarana dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme Bagi Warga Negara Indonesia. Repository Universitas Negeri GorontaloR LukumLukum, R. 2005. Upaya Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara Sebagai Sarana dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme Bagi Warga Negara Indonesia. Repository Universitas Negeri Budaya dan Karakter BangsaPuskurPuskur. 2010. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pendidikan Karakter. DepdiknasSuyatnoSuyatno. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. Materi Pendidikan KewarganegaraanKementerian P Dan K DirjenDiktiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2013. Substansi Materi Pendidikan Kewarganegaraan. Kementerian P dan K Dirjen MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHNKetetapan Mpr TahunKetetapan MPR Tahun 1993 dan 1998. Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang Generasi Unggul Masa DepanF U NajichaNajicha, F. U. 2017. Aku Generasi Unggul Masa Depan, Generasi Muda Harapan Bangsa. Apa itu Wawasan Nusantara? – Wawasan Nusantara merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau golongan tertentu. Wawasan Nusantara sendiri digunakan sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dalam penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai wawasan nusantara berikut ini Pengertian Wawasan NusantaraPengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli1. Prof. Wan Usman2. Munadjat Danusaputro, 19813. Sumarsono, 20024. Samsul Wahidin, 20105. M. Panggabean, 19796. Sabarti Akhadiah MK, 19977. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007Fungsi Wawasan NusantaraAsas Wawasan Nusantara1. Asas Solidaritas2. Asas Kejujuran3. Asas Kesamaan Tujuan4. Asas Keadilan5. Asas Kerja SamaImplementasi Wawasan Nusantara1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan2. Implementasi di Bidang Politik3. Implementasi di Bidang Ekonomi4. Implementasi di Bidang SosialTantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern1. Perkembangan Pesat Teknologi2. Kapitalisme3. Pemberdayaan MasyarakatBuku Terkait Wawasan NusantaraKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Pengertian wawasan nusantara secara etimologi berasal dari bahasa Jawa wawas yang berarti pandangan, nusa yang berarti kesatuan kepulauan dan antara yang bermakna dua samudera. Jadi pengertian secara umum dari Wawasan nusantara adalah cara pandang atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak diantara Asia dan Australia juga dua samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional. Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan “Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.” Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, diantaranya Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati. Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945. Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan oleh lokasi geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Berikut ini beberapa definisi dan makna wawasan nusantara dilihat dari berbagai sudut pandang ahli 1. Prof. Wan Usman Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam. 2. Munadjat Danusaputro, 1981 Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara. Asas nusantara sendiri merupakan suatu ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan nasional dapat terwujud. Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya juga harus sesuai dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungan yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa. 3. Sumarsono, 2002 Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia. Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara kesatuan RI berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh. Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa cita-cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara. 4. Samsul Wahidin, 2010 Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek astagatra. 5. M. Panggabean, 1979 Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis lainnya. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang terkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan. Sedangkan untuk ekstern nilai integrasi diarahkan untuk mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6. Sabarti Akhadiah MK, 1997 Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila serta UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa. 7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007 Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Fungsi Wawasan Nusantara Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan, suku, atau daerah. Kedudukan Wawasan Nusantara sendiri berada dalam Hirarki Paradigma Sosial, dimulai dari Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah, dimana dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi serta dominasi pasar bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia Sebuah Tantangan yang dibuat oleh M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dasar negara Hirarki II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945 Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan Nusantara Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan Ketahanan Nasional Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN Garis-garis Besar Haluan Negara Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi utama dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi lagi ke dalam 4 kategori, yaitu Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional Mengarah pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan Kewilayahan Indonesia Termasuk pemahaman mengenai batas wilayah Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain. Wawasan Pembangunan Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial ekonomi. Konsep Ketahanan Nasional Konsep ketahanan sosial yang memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta pertahanan keamanan nasional. Asas Wawasan Nusantara Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib kamu pahami, diantaranya 1. Asas Solidaritas Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada siapa. Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. 2. Asas Kejujuran Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya kemajuan. 3. Asas Kesamaan Tujuan Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di masa kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-sama mengusir para penjajah. 4. Asas Keadilan Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial. 5. Asas Kerja Sama Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara. Baca juga Aturan Pengibaran Bendera Indonesia Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta bermasyarakat. Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era 1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia. 2. Implementasi di Bidang Politik Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia. Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa. Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan. Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan keberagaman di Indonesia 3. Implementasi di Bidang Ekonomi Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada pemanfaatan kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara. Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian. Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu. Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil. 4. Implementasi di Bidang Sosial Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya. Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi budaya, bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam kehidupan bermasyarakat. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern Sementara tantangan yang akan dihadapi dalam Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern, diantaranya Kesadaran Warga Negara Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan IPTEK, peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan persatuan. 1. Perkembangan Pesat Teknologi Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang semakin individual. 2. Kapitalisme Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk dirinya sendiri. Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan balance antara paham individu dan sosialis. James Fulcher dalam bukunya Kapitalisme Sebuah Pengantar Singkat juga berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme. Jika Grameds tertarik, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini. 3. Pemberdayaan Masyarakat Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan adanya keterbatasan kualitas SDM sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN. Kondisi nasional Pembangunan yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan hal ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal. Setiap warga negara sesungguhnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara geografis, kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan melihat kepada kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Demikian info mengenai Wawasan Nusantara, semoga bermanfaat! Buku Terkait Wawasan Nusantara 1. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila 2. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi Baca juga artikel terkait dengan “Wawasan Nusantara” ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Apa itu Wawasan Nusantara? – Wawasan Nusantara adalah mandu pandang terhadap bangsa dengan intensi menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan kewarganegaraan dibanding kemustajaban pribadi, kelompok alias golongan tertentu. Wawasan Nusantara seorang digunakan andai pedoman, cemeti, dorongan, dan rambu-rambu north domestik menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dalam pengelolaan negara di tingkat pusat dan kewedanan maupun bagi seluruh rakyat Indonesia internal roh bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Simak penjelasan bertambah lengkapnya akan halnya wawasan nusantara berikut ini Pengertian Wawasan Nusantara Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Pakar 1. Prof. Wan Usman 2. Munadjat Danusaputro, 1981 3. Sumarsono, 2002 iv. Samsul Wahidin, 2010 5. One thousand. Panggabean, 1979 6. Sabarti Akhadiah MK, 1997 7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007 Kemustajaban Wawasan Nusantara Asas Wawasan Nusantara one. Asas Solidaritas 2. Asas Kejujuran 3. Asas Kesamaan Intensi 4. Asas Keadilan v. Asas Kerja sama Implementasi Wawasan Nusantara 1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan 2. Implementasi di Parasan Strategi 3. Implementasi di Bidang Ekonomi 4. Implementasi di Parasan Sosial Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern 1. Jalan Pesat Teknologi 2. Kapitalisme three. Pemberdayaan Masyarakat Buku Terkait Wawasan Nusantara Kategori Ilmu bisnis Materi Terkait Signifikansi Wawasan Nusantara Pengertian wawasan nusantara secara etimologi berasal semenjak bahasa Jawa wawas nan berarti rukyat, nusa nan berarti kesatuan kepulauan dan antara yang bermakna dua samudera. Jadi signifikasi secara awam berasal Wawasan nusantara adalah pendirian pandang maupun cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak diantara Asia dan Australia juga dua samudera Hindia dan Pasifik. Bersendikan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, mengenai asli diri dan mileu yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta keesaan wilayah demi tercapainya tujuan nasional. Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut manuskrip ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan “Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan mileu yang serba beraneka ragam dan bernilai diplomatis dengan mengutamakan persatuan dan ketunggalan bangsa serta provinsi dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan menjejak tujuan nasional.” Wawasan nusantara memiliki dua pamrih terdahulu, diantaranya Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan kewarganegaraan dalam era globalisasi nan lebih mendunia maupun semangat dalam daerah. Kemudian ikut serta melaksanakan ketertiban manjapada berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap ganti meluhurkan. Bangsa Indonesia harus terus-menerus memintasi dan menjaga kemujaraban nasionalnya kerumahtanggaan kehidupan internasionalnya di semua aspek semangat, baik strategi, ekonomi, sosial budaya atau pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945. Maksud wawasan nusantara ke internal yaitu menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek hayat nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Bangsa Republic of indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi nasion sedini kali, juga terus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Denotasi Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan makanya lokasi geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Berikut ini bilang definisi dan makna wawasan nusantara dilihat berpangkal berbagai tesmak pandang ahli 1. Prof. Wan Usman Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah kaidah pandang bangsa Indonesia akan halnya diri dan tanah air misal negara kepulauan privat segala aspek kehidupan nan bineka. 2. Munadjat Danusaputro, 1981 Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Republic of indonesia adapun diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang ganti berhubungan serta penerapannya di tengah mileu berlandaskan asas nusantara. Asas nusantara sendiri merupakan suatu ketentuan dasar nan harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar manfaat kebangsaan dapat terpuaskan. Mandu pandang Bangsa Indonesia akan halnya diri dan lingkungannya lagi harus sesuai dengan ide nasional Pancasila, ibarat aspirasi satu bangsa nan merdeka, berdaulat dan bermoral di perdua-tengah lingkungan yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mengaras intensi sambutan bangsa. iii. Sumarsono, 2002 Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan biji nan menjiwai segenap statuta perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta nasionalisme atau patriotisme yang panjang dan adalah identitas atau jati diri Bangsa Indonesia. Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Republic of indonesia adapun merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur Wadah berusul wawasan nusantara adalah Kawasan negara kesatuan RI berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh. Isi wawasan nusantara yaitu inspirasi Bangsa Republic of indonesia aktual cita-cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Manajemen kayun dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara. 4. Samsul Wahidin, 2010 Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan mandu memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berperan, cara berpikir dan bertingkah laku untuk bangsa Indonesia bagaikan hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural n domestik faedah luas dengan aspek-aspek astagatra. 5. K. Panggabean, 1979 Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan teologi strategi nasion Republic of indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI beralaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan memikirkan pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan kemungkinan strategis lainnya. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan skor nan terkandung di kerumahtanggaan wawasan nusantara telah diintegrasikan north domestik panca aspek secara intern adalah keesaan wilayah, kesatuan bangsa, ahadiat ekonomi, ahadiat budaya, dan kesatuan pertahanan. Sedangkan untuk ekstern angka integrasi diarahkan untuk mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kedaulatan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. half dozen. Sabarti Akhadiah MK, 1997 Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila serta UUD 1945 andai rang aspirasi bangsa nan merdeka, berdaulat dan bermartabat yang menjiwai ketatanegaraan privat menjejak tujuan bangsa. seven. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007 Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya beralaskan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai daerah geografis nusantara yang menyelami jiwa bangsa demi mencecah maksud dan cita-cita nasional. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Chauvinisme yang tangga di barang apa aspek arwah rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan, suku, atau daerah. Kedudukan Wawasan Nusantara sendiri ki berjebah intern Hirarki Paradigma Sosial, dimulai berbunga Dalam mewujudkan chauvinisme yang tinggi itu bukanlah peristiwa yang mudah, dimana dengan adanya kesejagatan saat ini mengakibatkan liberalisasi serta pengaruh pasar bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia Sebuah Tantangan yang dibuat oleh 1000. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi buat menyelesaikan permasalahan tersebut. Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, bawah negara Hirarki 2 = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945 Hirarki 3 = Gudi Visional adalah Wawasan Nusantara Hirarki Iv = Landasan Konsepsional ialah Ketahanan Nasional Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN Garis-garis Segara Haluan Negara Jika mengacu puas konotasi wawasan nusantara, sebenarnya kebaikan terdepan berpunca wawasan nusantara merupakan sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Republic of indonesia dalam bernegara. Maslahat wawasan nusantara seorang terbagi pula ke internal 4 kategori, yaitu Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional Memusat pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Rukyah tersebut mencengap tanah air serta segenap kewedanan Negara Keekaan Republik Indonesia. Wawasan Kewilayahan Indonesia Termasuk pemahaman mengenai takat wilayah Indonesia agar terhindar berasal potensi sengketa dengan negara lain. Wawasan Pembangunan Dengan bilang unsur di dalamnya, seperti sosial politik, ahadiat strategi, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial ekonomi. Konsep Ketahanan Nasional Konsep ketahanan sosial nan memegang peranan berharga dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta baluwarti keamanan nasional. Asas Wawasan Nusantara Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan sumber akar nan wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen publik agar tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada half dozen asas wawasan nusantara yang teradat dia pahami, diantaranya i. Asas Solidaritas Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk lega sangkut-paut antar individu atau gerombolan berdasarkan rasa saling beriman, paritas maksud dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa senasib. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang tidak. Sikap solidaritas sudah sesungguhnya dijalankan oleh seluruh mahajana Republic of indonesia, tanpa membeda-bedakan berpokok dan kepada siapa. Disiplin menjadi tonggak utama intern menciptakan persatuan serta ketunggalan suatu negara. Rasa solider atau solidaritas dapat menjadi kekuatan singularis untuk mewujudkan harapan dan cita-cita nasional. 2. Asas Keterusterangan Kejujuran dalam berpikir serta berlaku menjadi sebuah asas wawasan nusantara yang terlampau penting. Berani berpikir dan berperan belaka yang sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya kemajuan. three. Asas Kesejajaran Tujuan Punya tujuan serta kepentingan yang sekufu. Umpama contoh, di perian otonomi saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-separas menakutnakuti para penjajah. iv. Asas Keadilan Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan keseimbangan dan mewujudkan maksud serta cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu ataupun mengutamakan kepentingan kelompok maupun golongan koteng. Hal ini berlaku intern barang apa aspek jiwa bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial. 5. Asas Kerja sama Dengan adanya kesadaran lega tujuan serta manfaat nan sama akan menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar ekuivalensi agar terciptanya efektivitas northward domestik mencapai tujuan bersama. Sebab solidaritas dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan suatu karier termasuk intern menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara. Baca juga Sifat Pengibaran Alam Indonesia Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan nyata wawasan nusantara bisa dilakukan melalui akal pikiran, beraksi, bahkan bersuara. Contoh penerapan wawasan nusantara seorang dimulai dari menjadikan Pancasila misal falsafah dan pedoman hidup bernegara serta bermasyarakat. Hal ini boleh atau bisa dilakukan dengan tindakan maujud sehari-hari yang mencerminkan nilai-poin religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila. Sikap cinta persil air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi, golongan, serta agama. Takhlik pembangunan bangsa dengan tindakan riil serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era ane. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan Implementasi wawasan nusantara di bidang benteng dilakukan dengan membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Petak Air, serta melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta kebersamaan baik dalam satu area nan sama ataupun provinsi nan berlainan. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi kegiatan ataupun aktivitas pengamanan distrik Indonesia. 2. Implementasi di Bidang Politik Implementasinya suka-suka internal Pelaksanaan umur berpolitik Indonesia. Terdapat pula dalam Undang-Undang, misalnya UU Puak Kebijakan, dan UU Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan nan abadi, bersih, dan dapat dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di satah ketatanegaraan yakni Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai kebijakan kerumahtanggaan rangka meningkatkan persatuan serta ahadiat bangsa. Keikutsertaan Indonesia di internal garis haluan luar negeri, dan memperintim korps diplomatik lakukan menjaga seluruh daerah Indonesia. Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi kesamarataan. Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan keberagaman di Indonesia 3. Implementasi di Rataan Ekonomi Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terletak puas pengusahaan kekayaan bendera di indonesia sambil menjaga kekekalan mileu hidupnya. Khasanah dan letak geografis Republic of indonesia yang strategis dapat dimanfaatkan dengan maksimal cak bagi perekonomian negara. Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian. Pembangunan ekonomi nan seimbang serta netral di saban negeri Indonesia sehingga enggak terjadi kemiskinan di area tertentu. Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat ataupun bisa menciptakan segala spesies upaya kesamarataan ekonomi ini Kolaborasi seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil. 4. Implementasi di Bidang Sosial Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada puas saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan maupun keberbagaian nan cak semau di Watan. Tiba berpangkal perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya. Upaya lainnya juga terserah lega perawatan serta pengembangan budaya Republic of indonesia dan menjadikan budaya ibarat tujuan wisata yang menyerahkan sumber penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik berbunga segi budaya, bahasa, serta martabat sosial, dan pula mengembangkan keserasian di dalam kehidupan bermasyarakat. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Maju Tentatif tantangan yang akan dihadapi intern Implementasi Wawasan Nusantara di Era Maju, diantaranya Kesadaran Penduduk Negara Pandangan Indonesia tentang Properti dan Kewajiban Manusia Indonesia n kepunyaan kedudukan, properti dan kewajiban yang ekuivalen. Pemahaman bela negara kerumahtanggaan memuati kedaulatan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non jasad bakal memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan IPTEK, peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan persatuan. 1. Urut-urutan Pesat Teknologi Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan bumi sonder batas yang tentu saja menjadi tantangan distingtif bakal Wawasan Nusantara, mengingat kronologi ini dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan acuan tindak awam kerumahtanggaan berbangsa dan bernegara. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation Land menyatakan intern jalan masyarakat global, batas-batas wilayah negara kerumahtanggaan kekuatan geografi dan politik relatif masih tetap, namun atma dalam suatu negara enggak bisa jadi dapat mewatasi kekuatan global yang berupa amanat, investasi, pabrik dan konsumen yang semakin tersendiri. 2. Kapitalisme Kapitalisme merupakan satu sistem ekonomi nan berdasarkan kepada properti hoki swasta atas berjenis-jenis produk dan kemandirian manusia untuk mengadakan perjanjian dengan pihak bukan dan berkecimpung intern aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri bersendikan faedah koteng serta mencecah laba untuk dirinya sendiri. Lester Thurow dalam bukunya The Time to come of Capitalism menyatakan untuk dapat berkeras hati dalam era plonco kapitalisme harus menciptakan menjadikan strategi mentah yaitu keadilan balance antara paham individu dan sosialis. James Fulcher intern bukunya Kapitalisme Sebuah Pengantar Singkat juga berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme. Seandainya Grameds terseret, klik “beli masa ini” yang cak semau di bawah ini. 3. Pemberdayaan Masyarakat Memberi peranan kerumahtanggaan bentuk aktivitas dan partisipasi publik bagi mencecah tujuan nasional hanya boleh dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, madya untuk negara berkembang dengan adanya keterbatasan kualitas SDM sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN. Kondisi nasional Pembangunan nan tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan hal ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama lakukan daerah-daerah tertinggal. Setiap penghuni negara selayaknya mempunyai peruntungan dan bahara yang selevel dalam membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara geografis, kepulauan Indonesia yakni satu kesatuan nan utuh dengan meluluk kepada kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Demikian info akan halnya Wawasan Nusantara, semoga bermanfaat! Buku Tersapu Wawasan Nusantara one. Paradigma Mentah Pendidikan Pancasila 2. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Perkumpulan Baca kembali artikel terkait dengan “Wawasan Nusantara” ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir cak bagi melajukan internal mencampuri taman bacaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami menghampari sekolah, universitas, korporat, setakat tempat ibadah.” Custom log Akses ke ribuan pusat dari penerbit berkualitas Kemudahan internal mengakses dan mengontrol taman pustaka Ia Tersedia dalam platform Android dan IOS Terhidang fitur admin dashboard untuk meluluk laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

pemahaman tinggi terhadap wawasan nusantara dapat menghasilkan sikap